twitter
rss


Kalau teman- teman laki- laki berkumpul dan cerita tentang kasus seorang perempuan yang suka dengan salah satu diantara mereka, seringkali mereka bilang, “Lagian ente perempuan tuh beda, dikasih senyum sedikit saja ,ikirnya macem- macem. Ente senyumin terus kali”. Is it true?

Parahnya seringkali pernyataan kaum lelaki ini diperbuat juga oleh pernyataan kaum perempuan. Kalau saya tanya ke mereka tentang hal tadi. Jawaban mereka “Perempuan tuh perasa, sms nasihat atau motivasi aja bisa diartikan lain”. Benar?

Ah, entahlah. Tapi saya heran kenapa jika ada masalah cinta, seakan korbannya selalu perempuan? Selalu rumit arti cinta bagi perempuan.
Lalu apakah lelaki tidak rumit?

Percayalah, ide cinta bagi lelaki sama rumitnya seperti yang dialami oleh perempuan. Mungkin bedanya perempuan lebih rumit di perasaan, sedangkan lelaki di akal. Tapi tetap ide ini sama rumitnya.
Yang perempuan mungkin jika lagi jatuh cinta, dunia berwarna indah dan mempesona. Maka ada yang tertipu hanya karena rayuan gombal tentang cinta, atau tiba- tiba tersenyum sendiri mendapat sms dari seorang lelaki.
Ada juga yang selalu melihat HP beberapa menit sekali, menunggu kapan SMSnya bunyi dan terlihat nama sang lelaki di sana. Walau dia tahu, lelaki ini tak lancar membaca Al Quran, jarang beribadah. Bahkan tak pernah beribadah, atau tidak tahu cara beribadah. Saya yakin semua logika perempuan tahu pesan Rasul, ‘Pilih pasangan yang baik agamanya, agar bahagia dunia akhirat’. Namun kenapa mereka masih bisa cinta pada lelaki yang tak sholat.

Buat lelaki, hal ini terkadang aneh dan tak masuk akal. Tapi dengan enteng mereka menjawab, “memang tidak masuk akal, tapi itulah cinta. Terkadang tak masuk akal”. Maka mereka selalu setia mencinta, bahkan jika sang lelaki pun tak membalas cintanya. Lagi- lagi logika lelaki sulit memahami. Itu untuk yang gadis.
Yang sudah menjadi istri dan ibu apalagi. Perempuan terkadang lebih tegar dan kuat daripada lelaki. Lihat siapa yang paling sedikit waktu tidurnya antara ayah dan ibu? Perempuanlah yang menang. Secara logika ini aneh, semua tahu fisik perempuantak sekuat lelaki. Tetapi perasaan merekalah yang menguatkan fisik mereka. Hanya manusia berperasaan kuatlah yang lebih memilih terjaga saat sang anak sakit. Mereka juga yakin cium dan peluk bisa menjadi obat bagi permasalahan suami. Inilah cintanya perempuan. Cinta yang rumit.

Namun perlu diketahui terkadang cinta juga sama rumitnya baut seorang lelaki. Terkadang logikanya terlalu hidup melebihi perasaan. Hasilnya cinta menjadi kaku, sekakuu robot.
Yang bujang terkadang terlalu kaku dengan ‘logika’ agamanya. Saat seorang lelaki meminta pada guru ngajinya calon istri, ia bilang “sama siapa aja”, “yang bagaimana aja”. Saya masih sepakat dengan kata “siapa saja” tapi “bagaimana saja” saya sedikit tak sepakat. Bukankah Rasul juga berpesan boleh melihat wajah calon istri, agar tumbuh rasa cinta padanya? Jadi saya sih kurang sependapat dengan “bagaimana saja”. Bukan yang bagaimanan saja, tapi yang bisa tumbuh rasa cinta kita padanya. Entah karena kecocokan visi kah, kecocokan karakter kah, impian hidup yang sama atau hal lainnya yang bisa menumbuhkan cinta.

Yang menjadi suami sama kakunya. Menganggap ungkapan cinta terlampau melankolis, memberi bunga terlalu berlebihan, hingga puisi cinta dianggap gombalan.
Tapi apa kata lelaki “cinta itu kata kerja bukan kata sifat”.
Tapi apapun rumitnya bagi lelaki atau perempuan, sebenarnya cinta adalah paduan akal dan hati.

Buat seorang perempuan sekalipun. Karena ternyata banyak hukum logika ada pada cinta. Bahwa cinta adalah kata kerja. Bakwa cinta tak ada sebelum kenal.
Buat seorang ikhwan sekalipun. Karena ternyata butuh banyak rasa pada cinta. Bahwa hanya setangkai mawar bisa membuat tersenyum. Bahwa hanya ucapan sayang bisa membuat orang terbang. Bahwa hanya segumam senyum bisa membuat berbunga. Hal- hal aneh tentunya dalam logika seorang ihkwan. Tapi itulah cinta, memang rumit untuk keduanya.

Katanya, orang yang lagi mabuk cinta memandang sesuatu jadi indah. Gula jawa saja rasanya jadi coklat, lalu apa rasa coklat?
Nah yang ini rumit di akal apa di hati/rasa? Tak tahu lah... cinta memang rumit,.................

Tony Raharjo –Buku Dua hati yang berlayar-

2 komentar:

  1. ah semuanya misteri.,,, nikmati sajalah hehehe

  1. sip bang.. setujuuuuu, hehe^^

Posting Komentar