twitter
rss


Kalau teman- teman laki- laki berkumpul dan cerita tentang kasus seorang perempuan yang suka dengan salah satu diantara mereka, seringkali mereka bilang, “Lagian ente perempuan tuh beda, dikasih senyum sedikit saja ,ikirnya macem- macem. Ente senyumin terus kali”. Is it true?

Parahnya seringkali pernyataan kaum lelaki ini diperbuat juga oleh pernyataan kaum perempuan. Kalau saya tanya ke mereka tentang hal tadi. Jawaban mereka “Perempuan tuh perasa, sms nasihat atau motivasi aja bisa diartikan lain”. Benar?

Ah, entahlah. Tapi saya heran kenapa jika ada masalah cinta, seakan korbannya selalu perempuan? Selalu rumit arti cinta bagi perempuan.
Lalu apakah lelaki tidak rumit?

Percayalah, ide cinta bagi lelaki sama rumitnya seperti yang dialami oleh perempuan. Mungkin bedanya perempuan lebih rumit di perasaan, sedangkan lelaki di akal. Tapi tetap ide ini sama rumitnya.
Yang perempuan mungkin jika lagi jatuh cinta, dunia berwarna indah dan mempesona. Maka ada yang tertipu hanya karena rayuan gombal tentang cinta, atau tiba- tiba tersenyum sendiri mendapat sms dari seorang lelaki.
Ada juga yang selalu melihat HP beberapa menit sekali, menunggu kapan SMSnya bunyi dan terlihat nama sang lelaki di sana. Walau dia tahu, lelaki ini tak lancar membaca Al Quran, jarang beribadah. Bahkan tak pernah beribadah, atau tidak tahu cara beribadah. Saya yakin semua logika perempuan tahu pesan Rasul, ‘Pilih pasangan yang baik agamanya, agar bahagia dunia akhirat’. Namun kenapa mereka masih bisa cinta pada lelaki yang tak sholat.

Buat lelaki, hal ini terkadang aneh dan tak masuk akal. Tapi dengan enteng mereka menjawab, “memang tidak masuk akal, tapi itulah cinta. Terkadang tak masuk akal”. Maka mereka selalu setia mencinta, bahkan jika sang lelaki pun tak membalas cintanya. Lagi- lagi logika lelaki sulit memahami. Itu untuk yang gadis.
Yang sudah menjadi istri dan ibu apalagi. Perempuan terkadang lebih tegar dan kuat daripada lelaki. Lihat siapa yang paling sedikit waktu tidurnya antara ayah dan ibu? Perempuanlah yang menang. Secara logika ini aneh, semua tahu fisik perempuantak sekuat lelaki. Tetapi perasaan merekalah yang menguatkan fisik mereka. Hanya manusia berperasaan kuatlah yang lebih memilih terjaga saat sang anak sakit. Mereka juga yakin cium dan peluk bisa menjadi obat bagi permasalahan suami. Inilah cintanya perempuan. Cinta yang rumit.

Namun perlu diketahui terkadang cinta juga sama rumitnya baut seorang lelaki. Terkadang logikanya terlalu hidup melebihi perasaan. Hasilnya cinta menjadi kaku, sekakuu robot.
Yang bujang terkadang terlalu kaku dengan ‘logika’ agamanya. Saat seorang lelaki meminta pada guru ngajinya calon istri, ia bilang “sama siapa aja”, “yang bagaimana aja”. Saya masih sepakat dengan kata “siapa saja” tapi “bagaimana saja” saya sedikit tak sepakat. Bukankah Rasul juga berpesan boleh melihat wajah calon istri, agar tumbuh rasa cinta padanya? Jadi saya sih kurang sependapat dengan “bagaimana saja”. Bukan yang bagaimanan saja, tapi yang bisa tumbuh rasa cinta kita padanya. Entah karena kecocokan visi kah, kecocokan karakter kah, impian hidup yang sama atau hal lainnya yang bisa menumbuhkan cinta.

Yang menjadi suami sama kakunya. Menganggap ungkapan cinta terlampau melankolis, memberi bunga terlalu berlebihan, hingga puisi cinta dianggap gombalan.
Tapi apa kata lelaki “cinta itu kata kerja bukan kata sifat”.
Tapi apapun rumitnya bagi lelaki atau perempuan, sebenarnya cinta adalah paduan akal dan hati.

Buat seorang perempuan sekalipun. Karena ternyata banyak hukum logika ada pada cinta. Bahwa cinta adalah kata kerja. Bakwa cinta tak ada sebelum kenal.
Buat seorang ikhwan sekalipun. Karena ternyata butuh banyak rasa pada cinta. Bahwa hanya setangkai mawar bisa membuat tersenyum. Bahwa hanya ucapan sayang bisa membuat orang terbang. Bahwa hanya segumam senyum bisa membuat berbunga. Hal- hal aneh tentunya dalam logika seorang ihkwan. Tapi itulah cinta, memang rumit untuk keduanya.

Katanya, orang yang lagi mabuk cinta memandang sesuatu jadi indah. Gula jawa saja rasanya jadi coklat, lalu apa rasa coklat?
Nah yang ini rumit di akal apa di hati/rasa? Tak tahu lah... cinta memang rumit,.................

Tony Raharjo –Buku Dua hati yang berlayar-
|Full text..^^ …

Sudah lama rasanya ga nangis di hadapan orang banyak, haha.. kalo sekarang sih hanya cukup nangis di depan cermin aja, hihi.. kebiasaan yang aneh, asli kalo aku lagi nangis tuh pasti sambil ngaca, ngerasa lucu aja, ada linangan air bening yang keluar dari mataku.. coba kalo kamu lagi nangis, terus ngaca, bagus tau. Haha.. Lebay ah :p

Benar aja kata sebuah buku, “sesuatu ini bisa juga di katakan kotoran, hanya saja tidak membuat orang yang melihatnya jijik, malah sebaliknya.. jika melihatnya ada suatu perasaan yang berbeda, bahkan bentuknya sangat indah, apakah itu???- jawaaabannya aaadaalaaaahhh (Fitri Tropica mode on :p), ya jawabannya yaitu air mata, setuju gaa? :D

Terakhir aku nangis di saksiin banyak orang tuh setahun yang lalu.. kalo aku pengen nangis, ya nangislah.. ga bisa di tahan- tahan, maka kelas pun gehger sama aksiku yang menangis tersedu- sedan, ehm.. karna suatu hal yang membuatku terpukul, ga kan ngasih tau ah penyebabnya, hihi.. aahh bener- bener ga bisa ngontrol diri ya, heu.. kalo itu sih dulu, kalo sekarang?? Ya tetep aja,hee.. kaga ding, sekarang lebih banyak ketawanya kalo sama temen- temen, biar kalo lagi sedih sendiri aja sambil natap cermin,haha.. aneh :p

Flash back.. dari kecil aku emang cengeng banget, nangis tiap malem tuh udah jadi rutinitasku, ya kata mamah+bapak sih.. kalo akunya sih ga inget lah, sampai- sampai orang- orang yang ngeronda malem tuh suka sengaja mukulin pentungan kalo aku nangis, niatnya nakut- nakutin biar nangisnya reda.. dan ga ngefek tuh buatku, tetep aja nangis, karena apa ya? Ya tak taulah aku.. hehe

Diriku yang kurus.. yang cengeng tapi juga gadis kecil yang ceria.. haha itulah kata Bapaku kalo lagi bernostalgia, dan inipun kebawa sampe aku gede, aku yang kadang mellow, dan bentaran kemudian udah cekakak cekakakan lagi.. ah dasar orang sanguinis tuh emang kaya gini.

Ayo dong V.. be strong girl^^
|Full text..^^ …

Membersamai orang- orang shalih
Memang perintah Allah
Memang keniscayaan bagi ikrar taqwa

Tetapi meletakkan harapan
Atau menggantungkan kebaikan diri padanya
Pada sosok itu
Adalah kesalahan
Dan kekecewaan..

Seorang sahabat berkata padaku
“aku ingin menikah
Dengannya.. hanya dengannya..”
Aku bertanya mengapa
“agar ia menjadi imamku..
Agar ia membimbingku..
Agar ia mengajariku arti ikhlas dan cinta
Agar ia membangunkanku shalat malam
Agar ia membersamaiku
Dalam santap buka yang sederhana”

“ahh.. itulah masalahnya,” kataku
Dan dia kini tahu
Bahwa khawatirku benar
Bahwa sosok lelaki penyabar yang dia kenal
Juga bisa marah, bahkan sering
Bahwa sosok lelaki yang dia damba
Kadang sulit dibangunkan
Untuk shalat subuh berjamaah
Bahwa lelaki yang menghafalkan juz- juz Al Qur’an itu
Tak pernah menyempatkan diri
Mengajarinya a- ba- ta- tsa..

“ahh.. itulah masalahnya”

Semakin mengenali manusia
Yang makin akrab bagi kita
Pastilah aib- aibnya,
Sedang mengenali Allah
Pasti membuat kita
Mengakrabi kesempurnaanNya

Maka gantungkanlah harapan
Dan segala niat untuk menjadi baik
Hanya padaNya
Hanya padaNya...

Jadilah ia tali kokoh yang mengantar pada bahagia dan surga..

(Salim A Fillah)
|Full text..^^ …

Hidung meler, mata merah, bersin- bersin, nafas yang ngos- ngosan, ooohh tidak.. jangan sampai aku jatuh sakit. Apa ini karena tadi pagi?? Aku renang sampai over dosis kawan, sampe- sampe tubuh menggigil kedinginan haha.. duh ini- nih salahnya punya pikiran “balas dendam”, yupz.. udah lama sih pengen renang, berbulan- bulan hanya rencana doang, ke undur mulu dengan berbagai kegiatan, dan baru bisa terlaksana hari ini.

Wiiidiiihhh senengnya pas ngeliat air kolam yang berwarna biru cerah, maka aku puaskan diri untuk bulak- balik renang, nyoba beberapa gaya, ada gaya gravitasi, gaya gesek, gaya pegas, lho?? :p. Orang- orang sering nanya, “emangnya bisa renang Vi??”... widih jangan ditanya.. aku pun bakal bilang “justru itu, ga bisa”,hee.. kaga ding,kalo dari renang aku bisa, kalo diajak lari? Wah ngos- ngosan tuh, karna kalo renang berat badan ga berpengaruh menurutku. Hehe.. iya gitu?? banyak temanku yang bertubuh ngisi justru pada jago renangnya dibandingkan yang bertubuh ringan.heu..

Sehabis renang aku pergi ngantor, hari ni ada agenda buat rapat, duuuuhh udah renang laper n ngantuk, mata emang ga bisa diajak kompromi nih, pas rapat matapun ku pejamkan sekejap, sumpeh.. ngantuk berat, pengen tidur bentaaaaaarrr aja. Eh Aku di tegur sama yang mimpin rapat, “Novi bangun”.. aku hanya nyengir.hihi..

Dug.. durug.. dug.. dug.. Allaahuakbar.. allaahuakbar.. horeee adzan, aku berencana meneruskan tidurku.hee.. Maka aku pergi keruang sebelah, nunggu yang lain selesai sholat aku pengen merem sejenaaaak aja, aku tidur sambil duduk di kursi. Lagi enak- enaknya tidur, kalo kata orang sunda mah “keur ngalenyap”.. eeehh ada satu benda yang di lemparin ke atas badanku, sambil dibarengi teriakan “BANGUN NOVI!!” busyyyeett dah aku langsung bangun.. kageett. Gggrrrrrrrrrr... ga empati banget sih, bentar aja.. bentar.. minta waktunya 10 menit aja buat mejemin mata. Uuuuuhhh dasaaaaaaaaarrrrrr.. keseeeeeeeeeeeeeeeeeeelllllllllll.... cara ngebanguninnya itu yang nggak banget, di lempar pake dodol coba, uuuhh -______-
|Full text..^^ …


Seorang kawan bertanya dengan nada mengeluh.
“Dimana keadilan Allah?”, ujarnya. “telah lama aku memohon dan meminta padaNya stua hal saja. Kuiringi semua itu dengan segala ketaatan kepadaNya. Ku jauhi segala laranganNya. Ku tegakkan yang wajib. Ku tekuni yang sunnah. Kutebarkan shodaqah. Aku berdiri di waktu malam. Aku bersujud dikala dhuha. Aku baca kalamNya. Aku upayakan sepenuh kemampuan mengikut jejak RasululNya. Tapi hingga kini Allah belum mewujudkan harapanku sama sekali.”

Saya menatapnya iba. Lalu tertunduk sedih.

“Padahal,” sambil kini berkaca- kaca, “Ada teman lain yang aku tahu ibadahnya berantakan. Wajibnya tak utuh. Sunnahnya tak tersentuh. Akhlaknya kacau. Otaknya kotor. Bicaranya bocor. Tapi begitu dia berkata bahwa dia menginginkan sesuatu, hari berikutnya segalanya tlah tersaji. Semua yang dia minta didapatkannya. Dimana keadilan Allah?”

Rasanya saya punya banyak kata- kata untuk menghakiminya, “kamu sombong, kamu berbangga diri dengan ibadahmu. Kamu menganggap hina orang lain/ kamu tertipu oleh kebaikanmu sebagaimana Iblis tlah terlena. Jangan heran kalau doamu ytak terijabah. Kesombonganmu telah menghapus semua kebaikan. Nilai dirimu hanya anai- anai berterbangan. Mungkin kawan yang kau rendahkan jauh lebih tinggi kedudukannya disisi Allah karena dia merahasiakan amal shalihnya.”

Saya bisa mengucapkan itu semua. Atau banyak kalimat kebenaran lainnya.
Tapi saya sadar. I8ni ujian dalam dekapan ukhuwah. Maka saya memilih sudut pandang lain yang saya harap lebih bermakna baginya daripada sekedar terinsyafkan tapi sejaligus terluka. Saya khawatir luka akan bertahan lebih lama daripada kesadarannya.

Maka saya katakan padanya, “Pernahkah engkau didatangi pengamen?”
“Maksudmu?”
“Ya, pengamen,” lanjut saya seiring senyum, “Pernah?”
“Iya, pernah.” Wajahnya serius. Matanya menatap saya lekat- lekat.

“bayangkan jika pengamennya adalah seorang yang berpenampilan seram, bertato, bertindik dan wajahnya garang mengerikan. Nyanyiaannya lebih mirip teriakkan yang memekakkan telinga. Suaranya kacau, balau, sengau parau, sumbang dan cempreng. Lagunya malah menyakitkan ulu hati, sma sekali tak dapat dinikmati. Apa yang akan kau lakukan?”

“Segera ku beri uang” jawabnya “agar segera berhenti menyenyi dan segera pergi.”
“lalu bagaimana jika pengamen itu bersuara emas, mirip sempurna dengan Ebiet G Ade atau Sam Bimbo yang kau suka, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapilagi wangi, apa yang kau lakukan?”

“kudengarkan, kunikmati hingga akhir lagu,” dia menjawab sambil memejamkan mata, mungkin membayangkan kemerduan yang dicanduinya itu, “lalu kuminta dia menyanyikan lagu yang lain lagi. Tambah lagi. Dan lagi.”

Say tertawa.
Dia tertawa.

“kau mengerti kan?”tanya saya. “bisa saja Allah juga berlaku begitu pada kita, para hambaNya. Jika ada manusia yang fasik, keji, munkar, banyak dosa dan dibenciNya berdoa memohon padaNya, mungkin akan Dia firmankan pada malaikat: ‘cepat beriakn apa yang dia minta. Aku muak mendengar ocehannya. Aku benci menyimak suaranya. Aku risi mendengar pintanya.”

“tapi,” saya melanjutkan sambil memastikan dia mencerna setiap kata, “bila yang menadahkan tangan adalah hamba yang dicintaiNya, yang giat beribaah, yang rajin shadaqahnya, yang menyempyrnakan wajib dan menegakkan sunnah, maka mungkin saja Allah akan berfirman pada malaikatNya: “tunggu, tunda dulu apa yang mereka hajatkan. Sungguh aku bahagia bila diminta. Dan biarlah hambaKu ini terus meminta, terus berdoa, terus mengiba. Aku menyukai doa- doanya. Aku menyukai kata- katanya dan tangis isaknya. Aku menyukai khusyu’ dan tunduknya. Aku menyukai puja dan puji yang silantunkannya. Aku tak ingin dia menjauh dariKu setelah mendapat apa yang dai pinta. Aku mencintainya.”

“oh ya?”

Matanya berbinar “betul demikiankah yang terjadi padaku?”

“hhmm.. pastinya aku tak tahu,” jawab saya sambil tersenyum. Dia agak terkejut. Segera saya sambung dengan menepuk pundaknya. “Aku hanya ingin kau berbaik sangka”
Dia tersenum. Alhamdulillahh.


|Buku dalam dekapan ukhuwah
|Full text..^^ …
Kita hidup di tengah- tengah khalayak
Yang selalu berbaik sangka...

Alangkah berbahayanya
Terlalu percaya pada baik sangka mereka
Membuat kita tak lagi jujur pada diri
Atau menginsyafi, bahwa kita tak seindah prasangka itu

Tapi keinsyafan membuat kadang terfikir
Bersediakah mereka tetap jadi saudara
Saat tahu siapa kita sebenarnya
Kadang terasa, bersediakah dia tetap menjadi sahabat
Saat tahu hati kita tak tulus, penuh noda dan karat
Dan.. bersediakah mereka tetap mendampingi kita dalam dekapan ukhuwah
Ketika tahu bahwa iman kita berlubang- lubang

Inilah bedanya kita dengan Sang Nabi
Dia dipercaya, karena dia dikenal sebagai Al Amin
Orang yang terpercaya
Sementara kita dipercaya, justru karena
Mereka semua tidak mengenal kita...


Yang ada hanya baik sangka..
Maka mari kita hargai dan jaga semua baik sangka itu
Dengan berbuat sebaik- baiknya
Atau sekurangnya dengan doa yang diajarkan Abu Bakar
Lelaki yang penuh baik sangka terhadap diri dan sesamanya
“Ya Allah, jadikan aku lebih baik daripada semua yang mereka sangka
Dan ampuni aku atas aib- aib yang tak mereka tahu..”
Atau doa seorang tabi’in yang mulia:
“Ya Allah jadikan aku dalam pandanganku sendiri
Sebagai seburuk- buruk makhluk
Dalam pandangan manusia sebagai yang tengah- tengah
Dan dalam pandanganMu sebagai yang paling tinggi.”

Bang Salim
|Full text..^^ …


Ahhhh akhirnya bertemu dengan mereka, sosok- sosok yang ku rindukan, heu.. seolah- olah memang ini direncanakan, ya memang ko, direncanakan oleh Allah pastinya. Pagi- pagi antara jeda kuliah ku bertemu dengan adik- adiku, menyapa dengan panggilan “Teteeeeehhh...”, nanya macem- macem, ngobrol ngalor ngidul, ah taukah kalian.. sungguh aku begitu kangen. Hu hu..

Pas kuliah aku permisi izin ke belakang (belakang mana? :p), kuliah kali ini ngantukk sangaaat kawan, pas sebelum ke toilet aku pun bertemu dengan teteh- tetehku yang udah lama ga ketemu, aaiiiihhh senengnya cipika cipiki dengan mereka.

Akhirnya.. kuliah kelar juga, dan perutku pun mulai nyanyi keroncongan plus dangdutan, hehe.. aku jalan ke luar gedung kampuz, dari kejauhan terlihat 2 sosok makhluk yang sangat ku kenal. Ternyata emang bener, lagi- lagi aku bertemu dengan mereka yang udah lama tak bertemu :D

Hmm.. bahagianya, walaupun hanya sebentar, walaupun cuman sebatas senyum n nanyain kabar doang, itu udah menambah cerianya hari ini, ho ho..

Hanya saja masih ada sesosok yang slalu ku rindu, Do you feel the same?? Moga saja iya, xixixi..
|Full text..^^ …


Aaaahhh.. bersyukur diriku bisa mengenalnya, beruntung bisa dekat dengannya, dia.. sesosok manusia yang luar biasa dimataku. Keren dengan kelebihan yang dia punyai, juga kesel dengan sikap nyebelin yang dia miliki, haha..

Hhmm kalo yang lain pinter banget ngedeskripsiin suatu hal dengan metapora, puisi, sajak, kidung, atau apapun lah namanya, kalo aku sih belum bisa nih kalo mesti puisi- puisian, jadi baiklah aku akan menggambarkan dirinya dengan cara yang kubisa. Tariiiikkk maaaaangggg....

Dia.. sosok sederhana dengan berjuta ide brilian, apa saja kah isi kepalanya? Ya jelas organ- organ kepala lah, hahay.. kagum banget dengan kecerdasannya, seakan apapun yang aku tanyakan selalu bisa dia jawab, apapun yang aku bingungkan selalu bisa teratasi kalo ngobrol dengannya. Tak jarang dia selalu jadi sasaranku jika ku punya tugas di kampus, hehe.. rencananya sih diskusi, cuman terkadang aku pun bingung mesti nanya apa, haha.. saking ga tau n ga ngertinya ngerjain ntu tugas, intinya sih pengen sama dia aja yang ngerjain semuanya, daaaannn memang itu lah dirinya, seolah- olah pengen ngeliat kalo aku pun mesti berusaha, ya iyalah, dan dia hanya sebagai teman diskusi, atau selama ini dia pun ga tau tentang pembahasan- pembahasan diskusi kita? Hoho..

Dia.. bak emosi buatku, ntah itu senang, sedih, bingung, kesel, ataupun perasaan yang lainnya, berjejalan di mulutku yang selalu ingin aku ceritakan padanya, tentang pengalamanku, tentang kehidupanku, tentang perasaanku, kekonyolanku, kebingunganku, semua tumpah ruah.. pokoke all about me, sementara aku?? Rasanya jarang banget berposisi sebagai pendengar, jadi presenter mulu, hehe.. kalo kata pepatah sih temen yang nyebelin itu ialah yang selalu nyeritain semua hal tentang dirinya sendiri, waaahh jangan- jangan dia mandang aku kaya gitu?? Hhmmffyuuh >,<..

Dia.. sosok konseptor yang visioner menurutku, dengarlah jika Dia berbicara... yang kadang cengo jadinya,heu.. tentang program- program, impian- impian, harapan dimasa depan, hhmm it is so cool memang.. yang terkadang berujung jadi nyebelin juga, dirinya nyenceritain tentang plan- plan ini itu denganku?? Aku yang moody banget, yang seringnya masabodo jika ngomongin yang berbau- bau konsep, ngebuat kepala jadi pening, dan akhirnya Dia sering bilang : “ayoo mikir donk, kamu kan punya otak!!” ggggrrrrr...

Dia.. sosok yang terkadang, nyebelin jugaaaa, hu hu.. lewat ungkapannya yang kadang ceplas ceplos sangat, hey you.. aku nih cewe, perasa juga, sensitif juga, perlu ada contoh?? Ah tak usah lah, pikirin aja sendiri :p..

Dia.. yang selalu nyebut diriku anak kecil, padahal aku udah kepala dua tau, iya sih kalo di bandingin dirinya emang aku masih muda belia gimanaaaa gitu, haha.. ataupun celetukan “mikir atuh, punya otak kan??” iiiihhh.. emangnya ga liat apa jidatku yang mengkerut, yang tandanya aku tuh lagi mikir tau, ah dasar sok caliweura :p... dan rasanya tidak ada pilihan “tidak bisa” buatnya, bagus sih memang, yang terkadang aku pun sering bingung arti “alasan” menurutnya apa sih?? Ck ck.. perlu disiskusikan nih :x

Dan Dia.. sosok kaka buatku.. terimakasih atas kata- katamu yang selalu menginspirasiku, terimakasih atas bantuanmu dalam ngerjain tugas kuliahku, haha.. terimakasih atas tatapan maklummu atas sikap kekanakanku dan kekonyolan tingkahku, xixixi.. terimakasih yang selalu sudi ngedengerin keluh kesahku, heu :p
Bahagia bisa tau dirimu, juga derita bisa kenal denganmu, hahahahaaaa... pahlawan bertopeeeeengg :P

Hhhmmm.. kenapa postingan ini bercerita tentangnya?? Whatever however... Dia termasuk diantara sederet sosok inspiring dalam hidupku. Ku akui itu.. haha lebay ah :p

Thanks for everything kakaku^^
|Full text..^^ …


KKN.. kuliah kerja nyata, atau bisa jadi korupsi kolusi nepotisme, atau bahkan kuliah kerja nikah, heu..

Aaaahhh.. ga terasa, kalo dulu cuman jadi pendengar setia saat kaka- kakaku nyeritain KKN, kalo sekarang saatnya aku jadi tokoh utamanya,hee.. beberapa hari ini obrolan anak- anak angkatan 2008 pun pastinya ga jauh ngobrolin seputar KKN, dan aku pun sering kali ditanyai tentang pilihan KKN ku dimana, dan aku hanya bilang “ga tau dimana, belum milih tempat ni, hehe” yang disambut dengan belalakan mata mereka, “HAH?? Orang laen udah pada kemanaaaaa kali Vi”. Hehe.. tenang aja kali :p

Oya KKN taun ini kan sistemnya kita yang bisa milih mau tempatnya dimana, lewat KKN online, disana tersedia pilihan kota yang bisa kita pilih sesuka hati, cuman buatku jadi tambah ribet deh, coz aku jadi lebih banyak pertimbangan, mikirin kalo tempatnya disini enak ga ya, kalo milih tempatnya di kota ini seru ga sih, akhirnya mpe sekarangpun diriku belon milih, haha.. dan hal lainnya kota- kota yang strategis tuh belum keluar juga dari list kota yang jadi pilihan KKN (sistemnya ga semua kota bisa muncul di listnya), hhhmmm.. ngerti ga sih penjelasanku gimana? Haha.. ngangguk angguk aja deh :p

Pelaksanaan KKN ini pas libur panjang kuliah cuy, kalo pas semester- semester dulu waktu liburan panjang kaya gini biasanya waktunya diriku kerja parttime, haha.. ya minimal jadi fasilitator di sekolah- sekolah yang ngadain sanlat (biasanya kan pas Ramadhan), kalo sekarang kan aku mesti KKN, jadi ga bisa parttime donk, hu hu.. but gapapa kali, biar hidupku ga monoton, kaya pelangi, warna warni gitu... heu :D
|Full text..^^ …


Helo teman semua
Ayo kita sambut
Hari baru tlah tiba
Apa yang ku rasakan
Kuingin engkau tau
Dan berbagi bersama

Buka kita buka hari yang baru
Sebarkan semangat langkah ke depan
Jadi pribadi baru
Buka kita buka jalan yang baru
Tebarkan senyum wajah gembira
Dalam suasana baru

Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru
Bukalah bukalah semangat baru

Coba diam walau hanya tuk sejenak
Dengarkan kata dari sgala yang ku ucap
Menjelang pagi ini nikmati damai di hati
Dalam waktu penuh arti karena aku dicintai
Ku ingat kemarin suasana tak bersemangat
Namun kini ku jalani dan semua rasanya tepat
Bersama kita coba wujudkan harapan
Membuka jalan dalam gapai setiap tujuan

Mentari bersinar selalu
Kini aku minta penuh semangat tertawa
Bersamamu teman semua
Karna ini saatnya kita nyanyi bersama

Dengarkan hatimu
Pastikan pilihanmu
Esok mentari kan datang
Bawa sejuta harapan
Kita jumpa disana
Berbagi bersama
Dan kita tau pelangi yang satukan kita

Ello, Ipang, Berry St Loco, Lala
|Full text..^^ …


Hhmm.. memang perlu adaptasi, apalagi masuk ke dunia ini, ga nyambung banget sama jurusan yang aku geluti di kampuz, heu.. anak PPB (Psikologi Pendidikan n Bimbingan) mesti ngotak atik robot,.. but take it easy deh, biar dalam ngerancang tuh ada unsur psikologisnya (haha.. maksud lo??) wong aku juga kan masih bertemu dengan manusia, so agak nyambung dh PPB dengan robotika, heu.. maksa.. lumayan jaga kan nambah temen, nambah wawasan, nambah pula pemasukan,hehe..

Judul : dunia baruku, jadi pengajar robot coy, :p..

Berkumpul dengan cowo- cowo (pengajar cewenya cuman berdua tau—‘), bergelut dengan modul- modul panduan ngerakit, n tak ketinggalan 1 kitt bahan- bahan rakitan. Aku masih tahap training kawan, masih ngotak atik gimana ngerakit miniatur tower, motor, mobil, jembatan, dll dah, masih level dasar ceu.. aku pun sering ngerjain proyekan itu bareng sama anak- anak yang dateng ngeless ke tempat ini, ada satu anak yang nyeletuk,
“ih si kaka.. kalah nih sama aku, liat donk aku udah level tinggi, kakak mah udah gede masih level Universal (tingkat dasar)”
Gggggrrrrrr... ntu anak.. polos biadaaaaabbbb...
Aku jawab.. “ah gapapa kali, kaka lagi pendalaman tau, biar lebih paham”.. ngeles ceritanya :p

Hari itu pertama kalinya aku ngajar robot ke sekolah, karna tempat less ini pun sebagai pengajar sekolah- sekolah yang ada ekskul robotika, maka aku berangkat deh bersama 5 orang pengajar cowo yang lain (aku cewe nya sendiri boooo, hooreeee.. lho??).
Pertama ngerakit, kuku tangan n jari pada sakit semua, wong bahan- bahannya pada keras- keras, ga ketinggalan pula nanya ini nanya itu ke Instruktur tentang cara kerja hasil rakitanku. Aaaahhh inilah serunya.. memasuki dunia yang bener- bener baru buatku. Amazing.. Heu.. :D
|Full text..^^ …

Bila Manusia jatuh cinta. Apakah benar akan membuatnya lupa akan diri sendiri? Mngkin saja, tapi hakikatnya saat manusia jatuh cinta, semakin ia ingat dengan cintanya, semakin kuat ingatannya pada dirinya sendiri.

Suatu ketika Hasan dan Husein melihat ibunya, Fatimah (Semoga Allah senantiasa merahmati) sedang berdoa. Lalu mereka mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Fatimah menyebut banyak nama dalam doanya termasuk juga untuk saudara seimannya di banyak tempat, didoakannya semua dengan doa- doa yang penuh kebaikan. Namun Hasan dan Husein heran. Mengapa sang ibu tidak menyebut dirinya sendiri. Ya, Fatimah mendoakan banyak orang namun tidak menyebut dirinya sendiri. Dan it terjadi terus saat Fatimah berdoa.

Masih adakah orang- orang seperti itu? Percayalah masih banyak.

Saya sering kali merasa malu saat bertemu orang- orang seperti Fatimah. Yang sering kali memanjatkan doa, dengan khusyu’ dan menangis bahkan. Semua doanya berisi kebaikan. Namun ternyata orang tersebut tak menyebut namanya sendiri. Lupakah dirinya? Atau bodohkah?

Saya yakin tidak, tapi saya yakin itu semua karena pemahaman yang amat sangat tentang arti cinta.

Ingatkah kejadian sahabat yang ditegur oleh Raslullah karena ditanya sebesar apa cintanya terhadap diri Rasul. Sahabat itu menjawab kalau dia mencintai Rasl sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, yang kemudian ditegur oleh Rasul itu bukanlah cinta. Tapi cinta Rasul adalah saat Rasul lebih dicintai daripada dirinya sendiri, itulah koreksinya. Yang kemudian sahabat itu mengatakan hal tersebut.

Sahabat, pecinta sejati lebih cinta pada cintanya daripada dirinya sendiri. Dia lebih ingat cintanya daripada dirinya sendiri. Maka saat saya melihat ada orang yang dengan tulus pada saya mendoakan diri saya dengan banyak hal yang baik, namun dia sendiri tidak atau hanya sedikit berdoa ntuk dirinya sendiri, percayalah cintanya lebih besar dari apa yang pernah saya kira.

Mengendaplah mendengar tangisan doa seorang ibu di tengah malam, maka anda akan tahu betapa benar- benar nyata cintanya.

Mengendaplah mendengar lantunan doa dari seorang ayah di tengah lelahnya bekerja. Maka anda akan temi, betapa luas lautan cintanya.

Bkalah lembaran sejarah umat ini. Saat seorang pribadi agung menyebut “umatku, umatku, umatk” di akhir hayatnya, maka anda akan yakini betapa besar dan kokoh cintanya pada umatnya.

(Tony Raharjo)
|Full text..^^ …

Jadi pemateri di sebuah seminar. Di hadapan orang- orang yang sama, teman seangkatan, di hadapan dosen- dosen yang sama, dosen pengampu mata kuliah, cuman yang bikin serasa “wah” itu karena penamaan acaranya adalah “seminar”, bukan presentasi di kelas, meja para penyajipun di tata dengan indah, di beri makanan pula, kita pun mempresentasikan dengan pake alat bantu mic, hehe.. padahal biasa aja ya? :p.. dan perlakuan yang tidak biasa inilah yang ngebuat kita (para presenter) serasa jadi orang pesakitan, hehe.. lebay ah.
Jadi ceritanya di jurusanku ada satu mata kuliah yang menggunakan seminar sebagai metode pembelajarannya, heu.. kita mempresentasikan makalah tiap kelompok di hadapan temen- temen seangkatan. Dan aku pun terpilih sebagai wakil dari kelompok buat ngpresentasiin ntu makalah, temanya tentang resolusi konflik, self efficacy dan self control.

Back to 5 jam sebelumnya,
Aku n 2 temanku lagi gulang- guling glutak gulitik di atas kasur di kosn, bingung mesti ngapain, makalah sudah ada di hadapan, cuman bingung buat dibikin slide power point. Orang malakahnya bahasa Inggris, n kita pun mengartikannya “kamana karep” udah di baca bolak balik belekok pun masih belum ketangkep juga tuh intisarinya.
“Haaaaahh udah jam 11 kawan, sementara kita tampil pertama tau, berarti jam 1 donk” histeris temanku.
Baiklah Bismillah aja, wong hanya Presentasi ini, udah sering kaleee… *uh padahal mah.. noroktok lutut tauuu T,T
***
Di ruangan tempat seminar di laksanakan sudah mulai rame oleh teman- teman seangkatanku, dan inilah saatnya aku beraksi. Ciiiaaaaattt.. :p
aku bincang- bincang sama teman penyaji yang lain,
“hei suatu saat ntar kita ketemu lagi ya, di acara yang sama, yaitu seminar, di saksikan dengan berratus- ratus mata bahkan beribu- ribu orang menghadiri acara seminar yang pematerinya adalah kita”
“heu.. amiiin Vi, ntar moderatornya bilang –kita sambut Prof. Dr. Noviliana Latifah, bla.. bla.. “
“hehe.. amiiinn”

hhhmm.. percakapan khayalan, moga ini jadi doa dan berubah menjadi nyata. amiiinn Ya Rab^^
|Full text..^^ …


Pada dua bola mata, Anda akan dapatkan banyak hal.
Jika saya mengisi pelatihan komunikasi, seringkali saya melatih komnikasi ata pada awalnya. Kenapa? Karena tanpa katapun Anda bisa dapatkan hati seorang dengan tatapan Anda. Benarkah?
Pilihan Anda untuk percaya ataupn tidak.

Pada dua bola mata anda bisa lihat kejujuran…
Silahkan anda berbohong saatbicara dengan orang, dan rasakan bola mata anda bergerak mengawang tak berani menatap lawan bicara anda.

Pada dua bola mata anda bisa lihat ketegasan…
Silahkan anda rasakan bola mata anda saat anda marah, atau bersikeras melakkan sesuatu. Bola mata anda membesar, menguatkan otot- otot di sekitar bola mata anda. Yang membuat anda pun tidak berkedip untuk beberapa saat.

Pada dua bola mata anda bisa lihat cinta…
Silahkan gerakan bola mata anda saat anda berbicara dengan orang yang anda cinta. Gerakannya tenang ingin selal tertuju padanya. Namn,… terkadang bergerak cepat dengan panic menatap sesuat yang lain saat orang itu balas menatap anda.

Pada dua bola mata anda bisa lihat ketegaran…
Silahkan anda rasakan saat anda kehilangan sesuatu yang anda cintai, atau mendapatkan sesuatu yang tidak anda sukai. Kemudian anda mencoba mencari motivasi diri untuk mengatasinya. Gerakannya menatap ke satu arah entah langit- langit, lantai yang anda pijak atau lainnya. Anda mengeluarkan energy besar unuk bertahan menatapnya. Namn anda tak focus dengan tatapan anda. Yang pada akhirnya keluarlah air mata anda yang lelah.

Pada dua bola mata Anda,…
Atau dua bola mata siapapn,…
Membawa beraneka warna,
Membungkus jutaan rasa.

Subhanalla

(Tony Raharjo, bukunya “Dua hati yang berlayar”
|Full text..^^ …

DALAM DEKAPAN UKHUWAH
Karena beda antara kau dan aku sering kali jadi sengketa
Karena kehormatan diri sering kita tinggalkan di atas kebenaran
Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus
Sejuta kebaikan yang lalu
Wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali:
“jadilah hamba- hamba Allah yang bersaudara”

Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja
Menjadi kepompong dan menyendiri
Berdiri malam- malam, bersujud dalam- dalam
Bertafakur bersama iman yang menerangi hati
Hingga tiba waktunya menjadi kupu- kupu yang terbang menari
Melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia

Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah
Mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
Dengan persaudaraan suci; sebening prasangka; selembut nurani,
Sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji.

By : Salim A Fillah
|Full text..^^ …


Hidup bukan tuk berdiam diri
Hidup ada tuk kita jalani
Cobaan bukan tuk ditakuti
Cobaan harus kita hadapi
Bagai mengarungi lautan lepas
Menghadapi ombak badai
Kini perahu tidaklah mudah
Kita tentukan maut tenggelam
Perahu ini milik kita
Naiklah jangan pernah kau turun
Bagai mengaruhi lautan lepas
Menghadapi ombak badai

Berlayarlah denganku
Bertumpulah dipundakku
Bersamaku engkau tak perlu ragu
Semuanya kan baik saja

sos
|Full text..^^ …


Pernah ada masa- masa dalam cinta kita
Kita lekat bagai api dan kayu
Bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
Hingga terlambat tuk menginsyafi bahwa
Tak tersisa dari diri- diri selain debu dan abu

Pernah ada waktu- waktu dalam ukhuwah ini
Kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
Meraa menghias langit, menyuburkan bumi
Dan melukis pelangi
Namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai

Di satu titik lalu, sejenak kita berhenti, menyadari
Mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan diatas iman
Bahkan saling nasehat pun tak lain bagai dua lilin
Saling mencahayai, tapi masing- masing habis dimakan api

Kini saatnya kembali pada iman yang menerangi hati
Pada amal shalih yang menjulang bercabang- cabang
Pada akhlak yang manis, lembut dan wangi
Hingga ukhuwah kita menggabungkan huruf- huruf menjadi kata
Yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya

Salim A Fillah
|Full text..^^ …

Biarkan ku pergi 
Lepaskanlah aku
Relakan ku berlalu dari hidupmu
Waktu berlalu jenuh memburu
Akupun tau ini tak adil bagimu
Selamat tinggal oh kekasihku
Tak menyesalku pernah jadi milikmu
Maafkan diriku kekasihku
Aku yang berhenti mencintamu
Karena…
Hati tlah berganti

Ini bukan kesalahanmu
Semacam mauku
|Full text..^^ …

Aaaaahhh sungguh..
Suka ga tega kalo ngeliat orang yang berjualan, hhmm harusnya aku salut ya sama mereka, sama kegigihan mereka, maka setiap kali ada seseorang yang berjualan di kampus pasti aku beli, walaupun perut emang sudah ga nerima buat diberikan asupan, ck ck ck
Tiap hari apa gitu ya ada adik kelas ku yang berjualan aneka gorengan, dari mulai risoles, martabak, gehu pedas, lontong, putri ayu, bahkan ada yang jualan air lho! Wiiiiwww mantap gan...
“T Novi ayo dong beli!”
Hmm olrait.. aku beli..
Tak lama di tiap hari yang sama ada juga yang jualan tepat di samping pintu kelas, ada risoles, dadar gulung, pastel, yang dijual Rp. 1500 dapet dua macem. Aku salut ngeliat dia, dengan keterbatasan pada fisiknya dia masih semangat nyari duit.hehe.. kadang juga suka ngobrol sama dia, sekedar basa- basi apa gitu.
Atau setiap aku kuliah pasti suka ada nenek yang berjualan aneka gorengan juga, ada gehu, bala- bala, tempe goreng, pisang aroma, dll dah.. makin kumplit aja, n harganya pun cuman 500 an, nenek ini sering berjualan di selasar FIP,
“neng, kadieu neng, peseran dagangan emak!” teriaknya pada para mahasiswa yang lewat.
Dan yang ditanya pun malah cuek aja, tanpa menoleh sedikitpun, uuuhhh sungguuh terlalu.. emangnya kalian ga punya mulut ya?? Sekedar tersenyum membalas sapaan si nenek, uuh *emosi :p
Si nenek pernah bilang: “Emak tuh nyuri2 kesempatan sama satpam, kalo satpam ngeliat emak jualan di kampus pasti aja disuruh pergi, aah emak sih bandel aja, jualan lagi jualan lagi, ya mesti gimana lagi neng” (hasil alih bahasa :p)
Aku hanya bisa tersenyum kecil.. nyeredet hate cooooyyy T.T
Oh ya ya ga ketinggalan dengan seorang kakek yang berjualan pisang di tanggung, ngeliat dirinya berjalan keliatan kalo beban di pundaknya ga ringan, aku sempat juga beli ntu pisang, cuman kesininya nggak ah, ribet juga ya kalo ngampus bawa- bawa pisang satu kresek. Hee..

Kadang suka ga sadar kalo di dalam tas ku begitu banyak gorengan, haha.. aku bagi- bagi aja tu gorengan, ato kalo lagi kerasukan aku lahap semuanya, uuuhhh ini kali yang ngebuat timbanganku makin bertambah aja. Hu hu hu..
|Full text..^^ …


Memang indah setiap aku memandangmu
Di tambah dengan cahaya yang menyinari dirimu
Atau bahkan lingkungan yang selalu mendukungmu
Membuat kamu nampak semakin berwibawa

Dan kamu tahu?
Diriku selalu berpapasan denganmu
Setiap hari bahkan
Berharap, suatu saat aku bisa memilikimu, haha
Dan azam itu,
Selalu aku tekadkan setiap kali melihat pesonamu

Dengan tubuhmu yang menjulang tinggi
Ataupun warnamu yang eksotis
Sungguh,
Apapun yang kau kenakan selalu nampak indah

Inilah impianku..
Mimpi setiap malamku
Harapan setiap aku melewatimu
Bahwa suatu saat aku sanggup untuk memilikimu
Kamu paham maksudku?
Aku akan menguasaimu
Ya kamu..
Sebuah gedung yang ada diseberang jalan itu..

Aaaahhh.. puisi yang GJ^^
|Full text..^^ …
Seorang kawan dalam doa dan salamnya
Di berlalunya seperempat abad usiaku
Kembali mengenangkanku sebuah kaidah
“bencilah kesalahannya, tapi jangan kau benci orangnya.”

Betulkan aku sudah mampu begitu
Pada saudaraku, pada keluargaku
Pada para kekasih yang kucinta?
Saat mereka terkhilaf dan di sergap malu
Betulkah kemaafanku telah tertakdir
Mengiringi takdir kesalahan mereka?

Tapi itulah yang dengan aku perjuangkan
Dalam tiap ukhuwah dan cinta
Dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya

Karena aku tahu bahwa terhadap satu orang
Aku selalu membenci luputnya
Tapi tetap cinta dan dayang pada pelakunya
Itulah sikapku selalu, pada diriku sendiri

Kucoba serap lagi kekata asy- sayfi’i
“aku mencintai orang- orang shalih”
Begitu katanya, diiringi titik air mata
“meski aku bukanlah bagian dari mereka
Dan aku membenci para pemaksiatNya
Meski aku tak berbeda dengan mereka.”

Ya.. mungkin dia benar

Tapi dalam ukhuwah dan cinta
Dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya
Aku ingin meloncat ke hakikat yang lebih tinggi

Karena tiap orang beriman tetaplah rembulan
Memiliki sisi kelam,
Yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun
Maka cukuplah bagiku
Memandang sang bulan
Pada sisi cantik yang menghadap ke bumi

Tentu, tanpa kehilangan semangat
Untuk selalu berbagi dan sesekali merasai
Gelapnya sesal dan hangatnya nasehat
Sebagaimana rembulan
Yang kadang harus menggerhanai matahari

Salim A Fillah
|Full text..^^ …

lagi suka sama lagu ini.. na.. na.. na.. na.. (lagi nyanyi ceritanya :p)

Kekasihmu tak mencintai
Dirimu sepenuh hati
Dia selalu pergi meninggalkan
Kau sendiri

Mengapa kau mempertahankan
Cinta pedih menyakitkan
Kau masih saja membutuhkan dia
Membutuhkan dia

Kau harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu berada disampingmu
Kau harusnya memilih aku
Tinggalkan dia lupakan dia datanglah kepadaku

Kau tak pantas tuk disakiti
Kau pantas tuk dicintai
Bodohnya dia yang meninggalkanmu
Demi cinta yang tak pasti

terry
|Full text..^^ …