twitter
rss


Duuuhhh kangen keramaian, kangen suasana itu, kangen cekakak cekikik itu, kangen pertengkaran itu dan kangen kegiatan- kegiatan satu tahun yang lalu itu, disaat semuanya tak seperti ini.. dan aku jadi banyak hulang huleng kaya gini sekarang.. uh
Hhmm apa yang sebenarnya terjadi? Mau tau ceritanyaaa??? Kita langsung  ke Te- Ka- Pe.. *OVJ bangeeettt...^^
Udah berapa bulan ya aku ngejalanin status ini, status sebagai anak tunggal jadi- jadian, hoho.. nasibku yang ditinggal sama saudara- saudara sekandungku, kakaku yang sudah berstatus sebagai suami dan calon ayah, udah pindah rumah ke depok, adikku sekarang mondok di pesantren di luar kota sana. Dan tinggal aku sendiri di temani bapak+ mamah, 2 ekor ayam jago, 1 ekor kelinci putih lucu, 2 ekor burung penyanyi.. yang tak tau jenis apa, sebatalion semut, beberapa ekor cicak, dan ntah makhluk hidup apa lagi yang ada di rumahku, aaaiiiiihhh.. ternyata padat penduduk juga ya?hha..
Yupz.. jadi kangen ketawa- ketiwi sama aa+adik, jalan- jalan bertiga ngitarin kota bandung, nonton pelm malem- malem, berantem karena sesuatu hal yang sepele, bisa karena rebutan remote Tv, rebutan game, atau rebutan makanan, rebutan apa lagi ya?? Hee saking banyaknya.. n setelah itu dengan mudahnya kita akur lagi, beneran sono iiiiiihh,,-_________-
Dan sekarang..
Semua barang yang ada di rumah seolah- olah milikku, dan hanya untukku, diriku yang dengan bebas bisa ngeberantakin kamar, karena biasanya si aa suka uring- uringan :p, bisa melototin Tv sepuasnya dan tidak terganggu, ngehabisin makanan tanpa ada yang meminta, ataupun nyetel radio tanpa ada orang yang mindah- mindahin frekuensi, hmmm.. memang bebas sih hidupku,
Dan ntu dia masalahnya.. ternyata aku kangen suasana itu, kangen dengan hal- hal kecil yang selalu kita ributin, kangen ejek- ejekan itu, huuuaaaa kangen kehadiran kaliaaaaaannn, hiks hiks oeee... emang bener kata pepatah, kalo sesuatu akan dianggap berharga jika telah hilang. Hiks.. T.T
uuyyy  temen gulatku, kapan kalian pulang??--,


|Full text..^^ …
Wiiidiiiiiiiihhh.... sungguh berantakan kamarku, lihatlah baju cucianku begitu menggunung, buku- buku kuliah yang bertebaran di atas karpet, kertas- kertas fotocopyan yang berserakan, ataupun tempelan- tempelan kertas di schedule board, ngebuat kamar ini jadi semakin semarak saja. Haha..
Oouwh justru disini lah letak seni dari kamarku.hahay.. karena aku yakin orang- orang yang punya kepribadian senguinis tuh pasti seperti ini, uuhh iya geto?? lagi- lagi masalah kepribadian jadi alasan,hee..
What up with me??
Apakah karena hatiku yang sedang tak menentu?? Hhmmm.. perlu didiskusikan, xixi..
Ah ntahlah ada apa dengan diriku, yang jelas aku sedang mengalami keGJ-an hidup, duileeee... ya maklum lah namanya juga anak muda.heu.. sedang malas melakukan apapun, ngerjain kegiatan apapun, yang berdampak... selalu hulang huleng teu pararuguh.. OH NOOO... *-*
Hohoho.. lebay sangat ah.. tak seekstrem itu kaleee, ya aku lagi pengen kaya gini aja, sedang ingin seperti ini, makanya kepada semua pihak yang punya hubungan denganku, maafkan ya^^ akhir- akhir ini memang ngerasa tak bertenaga untuk melakukan segala hal, untuk menghubungi orang, menjalin relasi, bernegosiasi, sungguh, begitu malas, very very very lazy...
Ada yang bisa ngeanalisis, apakah yang terjadi pada diriku ini, di usiaku yang tak lagi muda?? Hhmmm kita tanya ke mang google.. lho? Bisa geto?? Hhoo.. whatever lah ^^
|Full text..^^ …
Tok tak tok tak..
Itulah bunyinya..
Asiknya browsing dengan si Lepi.. nama buat laptopku alias Laptop Novi,hehe..
Tok tak tok tak..
Emm.. ada yang tau suara apakahitu?
Baiklah.. aku kasih clue ok?! Hehe.. aku berselancar di dunia Maya di samping orang- orang yang lagi memegang raket kecil, mereka sungguh sangat menikmati permainan mereka, ada salah satu dari mereka yang bersuara keras sambil menyebutkan angka demi angka. Saat orang tersebut menyebutkan salah satu angka, para penonton yang berdiri mengitari permainan itu nampak girang sambil bertepuk tangan.
Hmm.. mereka sedang ngapain sih kawan?
Dan aku mendongakkan kepalaku, melihat kegiatan apa yang terdengar begitu rame dan bersemangat, karena memang posisiku terhalang oleh sekat yang terbuat dari triplek..
Ow Ternyata..
Mereka lagi bermain tenis meja kawan, Ck ck ck... * GJ.com.. haha
Tepatnya sih aku terjebak di tempat ini karena hujan turun begitu deras, aku yang tidak terbiasa membawa payung harus rela menunggu sampai hujan reda, dan ntah hingga kapan kegiatan menunggu ini berakhir.. tanpa banyak berpikir akupun mengeluarkan si Lepi dari tas besarku, asik sendiri browsing di temani air mineral dan lemper ayam pemberian temanku, (thanks sobat,hha^^) dan aku tetap disini, dengan suara hujan yang deras, dengan percakapan orang- orang disekelilingku yang sepertinya mereka pun senasib denganku, dan dengan suara sorak sorai permainan tenis meja tentunya.
Derrrr.. deerrr... hpku bergetar..
Aku lihat pesan disana..
“Aslm. Novi lagi dimana? Qt udah ngumpul nih...” sms dari Direkturku, pimpinan dari lembaga training tempat aku mengembangkan sayap,cie.. namanya MAKNA Life Institute.. promosi nieeeh^^
“Vi dimana? Hurry...” satu sms lagi dari teman kerjaku..
Ehmm aku menjawab sms mereka “aku terjebak disini, gada payung, gada jaket, n gada motor, hiks..” sms aku kirim..
Dan aku pun asik kembali dengan si Lepi..
Hingga 1 jam kemudian..
Si Lepi mulai kehabisan tenaga rupanya, hpku pun tak mau ketinggalan, “Lowbat” tulisan di LCDnya, dan haripun semakin gelap. Aku melihat jam di sudut kanan si Lepi.. wah udah jam 17.34 kawan..
Dengan sisa baterai Hpku, akupun mengSMS salah satu temanku.. “wiiiiw.. ujan ga berenti2 ni.. adakah helikopter buat ngejemput aku disini?! Hoho”
Tak lama setelah itu hpku bergetar, tanda sms masuk.. “Terjang aja V..”
Hmmm.. baiklah.. aku terima saranmu.. aku matikan si Lepi yang sudah sekarat, aku ambil tas cangkolku, dan meninggalkan suara tok tak tok tak yang masih sangat bersemangat.
Aku berjalan di tengah guyuran hujan, menyaksikan orang- orang yang sedang berteduh, melihat orang- orang berjalan dengan memakai payung- payung mereka.
Ah.. bahagianya diriku.. pikiranku kembali ke masa kecil dulu, saat aku tertawa lepas bersama teman- teman menikmati guyuran hujan seperti yang aku lakukan sekarang...
|Full text..^^ …

Aahhhh... indahnya melihat jalanan kota Bandung malam hari, di penuhi beribu- ribu lampu, sungguh semarak.. jalan yang paling aku sukai adalah fly over pasopati, makanya malam ini aku memilih melewati jalan tersebut.
Sepulang kuliah yang suntuk kaya gini, dan melihat jalanan yang berkerlap- kerlip, ngebuat aku semangat kembali,
Hey lihatlah.. bibirku pun tersungging senyum.. senyum bahagia tentunya.. aku pun menikmati perjalanan pulang kali ini dengan hati lapang, walaupun tadi pagi jalanan begitu sesak, jadwal kuliah yang sungguh padat, ataupun cuaca siang hari kota Bandung yang semakin panas saja.
Namun aku ikhlas.. aku rela.. inilah konsekuensiku sebagai mahasiswa.. yang kata orang sih Maha-nya siswa. Ck.. ck.. ck.. dan melihat suasana malam ini membuat semua peristiwa yang terjadi dari pagi hingga sore tadi seolah- olah hilang, hoho.. lebay sangat diriku.
Ku gas motorku dengan kencang, sengaja, biar angin malam hari ini bisa menyentuh wajahku, bbbrrrrrrrrrrr.. dingin juga.hee..
Temenku bilang kalo angin malam hari tuh ga baik buat kulit. Benarkah??.. Hmm bodo amat ah, yang jelas aku suka seperti ini.
Dengarkah aku.. bernyanyi tak karuan..  nyanyian apapun yang aku ingat, memikirkan siapapun teman- teman yang aku sayangi. Sekedar meramaikan suasana saja, memeriahkan keadaan hati yang sedang tenang.. ^^
|Full text..^^ …

Pernah ada masa- masa dalam cinta kita
Kita lekat bagai api dan kayu
Bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
Hingga terlambat tuk menginsyafi bahwa
Tak tersisa dari diri- diri selain debu dan abu

Pernah ada waktu- waktu dalam ukhuwah ini
Kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
Meraa menghias langit, menyuburkan bumi
Dan melukis pelangi
Namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai

Di satu titik lalu, sejenak kita berhenti, menyadari
Mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan diatas iman
Bahkan saling nasehat pun tak lain bagai dua lilin
Saling mencahayai, tapi masing- masing habis dimakan api

Kini saatnya kembali pada iman yang menerangi hati
Pada amal shalih yang menjulang bercabang- cabang
Pada akhlak yang manis, lembut dan wangi
Hingga ukhuwah kita menggabungkan huruf- huruf menjadi kata
Yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya

(Salim A Fillah)

|Full text..^^ …
Ada dua orang calon menantu, dan mereka kembar. Maka dari sisi nasab, mereka berdua sama- sama mulia. Dari segi rupa, mereka sama tampannya. Dalam hal kekayaan mereka sama- sama pas- pasannya. Yang membedakan hanya bahwa yang seorang adalah seorang lelaki yang penuh gairah dan minat, lagi bersemangat, sedang yang lain tampil sebaliknya.
Manakah kira- kira yang diterima sebagai menantu?

Inilah pemuda pertama menghadap calon mertuanya. Dia duduk di kursi tamu seperti tubuh lunglai tak bertulang. Pandang matanya seakan ada di dunia berbeda. “Berapakah mahar,” tanya calon mertua langsung pada pokok bahasan, “yang kau siapkan untuk putri kesayanganku ini, anak muda?”
“Ya...,” ujar sang calon menantu malas- malas ayam, “Paling- paling sih, tujuh ratus ribu!” dia mengusap- ngusap kepala sambil menahan diri agar tak menguap. Gerak- geriknya bagai ulat daun jambu.
“Apa? Tujuh ratus ribu? Tidak bisa, anak muda! Maskawin untuk anak saya ini mesti jutaan! Tujuh ratus ribu? Itu namanya penghinaan!”
“Ya..” kata calon menantu sambil meraup tangan ke muka lalu mengucek mata dengan sudut jari telunjuk. “Cobalah nanti kita lihat saja!” kali ini tubuhnya direnggangkan dengan irama gendhing jawa.
“Tidak ada nanti- nanti, silahkan pergi! Kamu di tolak!”

Berikutnya datanglah calon menantu kembarannya. Pakaiannya cerah. Matanya berbinar. Wajahnya bercahaya. Langkahnya tegap dan yakin. Lambaian tangannya tangkas. Gerakan badannya menerjang udara. Tubuhnya dicondongkan ke depan. Senyumnya mengembang.
Begitu si beliau duduk, sang calon mertua juga langsung bertanya ke pokok persoalan. “Tentang maskawin untuk putriku, Nak,” selidiknya, “Berapa yang kau siapkan?”
“Alhamdulillah, Pak,” Ujar si pemuda dengan mata mengerjap jenaka, “Telah saya kumpulkan semua tabungan, telah saya himpunkan semua simpanan yang terserak. Akhirnya, inilah jumlah akhir dari harta saya, milik terbaik saya yang akan saya jadikan persembahan paling berharga untuk calon istri yang amat saya cintai. Ya Pak. Dengan mengucap Allaahu Akbar. Maharnya adalah... tujuh ratus ribu rupiah, Pak!”
“Tujuh ratus ribu?”
“Siap, Pak! Tujuh ratus ribu! Sebuah angka tujuh yang diikuti lima deret angka nol ! Indah sekali!”
“Tidak bisa, Nak! Mahar untuk anak saya ini nilainnya harus jutaan rupiah!”
“Ow, siap Pak. Insyaallah akan saya ubah maharnya, menjadi setengah juta, masih ditambah lagi dua ratus ribu rupiah! Bagaimana Pak?”
“Bagus Nak! Kamu di terima!”
###
Hehe.. lelucon yang aku dapat dari bukunya Salim A. Fillah^^

Bang Salim pun melanjutkan..
Kisah diatas memang hanya lelucon kecil yang pernah kita temui dalam lawakan. Tetapi bukankah memang begitu? Semangat dan antusiasme seseorang adalah daya unggul yang sulit ditampik. Kita semua cenderung menyukai mereka yang penuh gelora. Kita semua mengelu- elukan mereka yang jiwanya memancarkan gelombang yang hatinya meledak- ledak, yang nuraninya menyala- nyala. Gelora itu memang daya tarik yang susah ditolak.
Apalagi, semangat macam itu menular.
Maka ia menjadi satu daya penting yang mengikatkan kita dengan sesama, dalam dekapan ukhuwah. Ia seakan menjadi investasi yang selalu memberi hasil timbal- balik. Jika di satu waktu kita bersemangat, cobalah menebarkannya kepada orang- orang di sekitar kita dengan senyum manis, wajah cerah, sapaan hangat, dan kalimat- kalimat kebaikan.
Maka, tunggu saja, bahwa akan ada waktu- waktu, dimana semangat yang telah kita sawurkan itu kelak akan membangkitkan kita disaat terpuruk. Ia menyalakan kembali jiwa kita yang redup. Ia datang melalui senyum penuh dukungan dari orang- orang yang kita cintai.
“Janganlah kau anggap remeh kebaikan,” demikian satu hari Sang Nabi bersabda sambil tersenyum, “Meski itu hanya sebentuk wajah manis di hadapan saudaramu.”

Oleh sebab itu kawan, ayo pasang wajah yang manissss dan bilang ccciiiiiiiiiissssssss.... hehe..^=^
|Full text..^^ …

|Full text..^^ …

Karena beda antara kau dan aku sering kali jadi sengketa
Karen akehormatan diri sering kita tinggalkan di atas lebenaran
Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus
Sejuta kebaikan yang lalu
Wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali:
“jadilah hamba- hamba Allah yang bersaudara”

Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja
Menjadi kepompong dan menyendiri
Berdiri malam- malam, bersujud dalam- dalam
Bertafakur bersama iman yang menerangi hati
Hingga tiba waktunya menjadi kiupu- kupu yang terbang menari
Melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia

Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah
Mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
Dengan persaudaraan suci; sebening prasangka; selembut nurani,
Sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji.

(Salim A. Fillah)
|Full text..^^ …

Maliq & D’essentials

Ketika ku rasakan sudah
Ada ruang di hatiku yang kau sentuh
Dan ketika ku sadari sudah
Tak selalu indah cinta yang ada

Mungkin memang
Kau yang harus mengerti
Bila ku bukan yang ingin kau miliki
Salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku

Ada kah ku singgah di hatimu
Mungkinkah kau rindukan adaku
Adakah ku sedikit di hatimu
Bila kah ku mengganggu harimu
Mungkin kau tak inginkan adaku
Akankah ku sedikit di hatimu

Bila memang ku yang harus mengerti
Mengapa cintamu tak dapat ku miliki
Salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku

Kau yang ada di hatiku

Bila cinta kita takan tercipta
Ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
Adakah diriku singgah di hatimu
Dan bilakah kau tahu
Kaulah yang ada di hatiku

Kau yang ada di hatiku,
Adakah ku di hatimu...
|Full text..^^ …
|Full text..^^ …

Rasanya baru kemarin aku meninggalkan tempat ini,
Tempat yang telah memberikanku banyak prestasi dan prestise
Ku edarkan pandangan ke sekeliling
Lumayan banyak perubahan yang terjadi
Ah pantas saja,
Karena hampir bertahun- tahun lamanya aku tak berkunjung kesini

Berada di tempat ini
Membuatku teringat kembali
Tentang tanda tanya itu
Yah sudahlah tak perlu ku pikirkan...

Dan aku memicingkan mataku
Hmm.. Benarkah itu anda?
Ya ternyata itu memang anda...
Aku bisa membaca rona wajah anda yang terkejut
Karena melihat kedatanganku, mungkin,
Yang ku harapkan bukan ekspresi itu, sama sekali bukan
Namun pastinya anda khawatir
Aku akan menanyakan hal itu

Dan ternyata dugaanku benar,
Tanpa aku bertanyapun
Anda langsung mengatakannya
Yang ku harapkan bukan kata itu, sama sekali bukan
Dan ntah kenapa dengan wajahku,
Seolah- olah wajah ini bukan milikku
Aku tidak bisa mengendalikannya
Sungguh..
Bukan mimik ini yang aku inginkan, sama sekali bukan
Seolah- olah wajahku memaklumi
Setiap kesalahan yang anda perbuat
Memaafkan,
Setiap pengakuan salah yang anda ucapkan
Mengiyakan,
Setiap penjelasan yang anda paparkan

Padahal hatiku berkata lain

Dan hey apa yang aku lakukan??
Aku malah mencoba menenangkan anda
Sekali lagi.. aku malah memahami kelalaian yang anda lakukan

Uuuuhh  terlalu baikkah aku
Karna melihat anda yang duduk termangu
Ataukah itu hanya ekspresi yang menipu

|Full text..^^ …
Hay matahariku, bagaimana kabarmu??
Hhmmffyuuuh... udara disini sungguh segar, apalagi ditambah oleh cahayamu, membuat planet ini semakin cerah saja.

Keadaanmu baik- baik saja kan??
Aku disini hanya bisa memandangmu, memperhatikanmu dari jauh, berharap kau pun akan balik menatapku.
Ah.. namun itu hanya harapanku saja, karena dirimu diatas sana, bahkan sangat tidak mungkin jika harus ku gapai.
Aku tetap disini matahariku,
Masih memandangimu, melihat kamu dari jauh itu membuat ku senang, walaopun tidak bisa berbincang denganmu, ataupun mendengar suaramu, hanya melihatmu dari jauh saja, itu sudah membuatku bahagia.
Matahariku, kamu sungguh menawan, dengan cahayamu yang terus bersinar, dengan senyumanmu yang terus mengembang, dan ketulusanmu memberikan penerangan, membuat planet bumi ini semakin hidup,
lihatlah matahariku.. kau memberikan warna yang berbeda pada mereka , terutama padaku.. dan aku pun bisa merasakan kebaikan yang telah kau berikan
Andai kamu tahu keinginanku.. Andai kamu tahu perasaanku.. melihat awan yang begitu dekat denganmu, mendengar angin bercerita apa saja kepadamu, ataupun menyaksikan mereka memberikan sesuatu padamu, dan bibirmu pun tersenyum senang, membuat aku iri.. ya aku sangat cemburu.. karena aku pun ingin melakukan hal yang sama..
Hanya saja itu tentu tidak mungkin dilakukan.. kau begitu sulit tuk diraih,
kau begitu sempurna di mataku, walaupun yang lain mengatakan, bahwa setiap makhluk tidak ada yang sempurna,
namun..
Sampai saat ini, sampai detik ini, aku belum pernah melihat aib darimu, belum menemukan cela pada tutur dan sikapmu, kau masih tetap yang paling sempurna di hadapanku.
Matahariku, aku masih disini, masih tetap memandangimu, masih merasakan cahayamu yang menyinariku, tetaplah seperti itu matahariku, tersenyum ceria walau cuaca tidak mendukungmu, tetaplah tulus memberikan manfaat kepada semua makhluk,
Ya.. tetaplah seperti matahariku yang ku kenal.
Andai aku bisa berterus terang padamu, Andai aku bisa mengatakannya,
Bahwa kau sungguh berarti buatku..

Dan aku akan selalu disini,
Selalu memperhatikanmu.. karena aku hanyalah setangkai bunga matahari,
aku tau aku tidak mungkin terlalu dekat denganmu, karena jika hal itu terjadi cahayamu yang luar biasa itu akan dengan mudahnya membakar kalopakku yang rapuh.
Aku akan tetap disini matahariku, tetap memandangimu...
“Loving U”
|Full text..^^ …